1 comments

Syuhada Syuhada Mu'tah

Jumadil 'Ula 8H, Rasulullah saw. Mengirim sepasukan angkatan perangnya ke Mu'tah. Abdullah bin Rawahah merupakan satu dari tiga panglima yang ditunjuk Rasulullah saw. untuk memimpin pasukan perang. Dua lainnya adalah Zaid bin Haritsah dan Ja'far bin Abu Thalib.

Saat keberangkatan tiba, para balatentara mengucapkan selamat tinggal & salam perpisahan kepada para pembantu Rasulullah saw. Tatkala Abdullah bin Rawahah mengucapkan kata perpisahannya, dia menangis..

"Mengapa kamu menangis, hai Ibnu Rawahah?" tanya mereka.
Dia jawab, "Demi Allah. Sesungguhnya, pada diriku tidak ada lagi rasa cinta kepada dunia ataupun berat hati kepada kalian. Akan tetapi, aku pernah mendengar Rasulullah saw. membacakan sebuah ayat dalam kitab Allah 'Azza wa Jalla, di mana beliau sebutkan tentang neraka,'Dan tidak ada seorangpun dari kamu sekalian, melainkan akan mendatangi neraka itu. Itu bagi Tuhanmu adl suatu kemestian yg sudah ditetapkan' (Maryam[19]:71). Aku tidak tahu bagaimanakah cara keluar dari neraka itu setelah mendatanginya kelak."

Berkata kaum muslimin,"Semoga Allah senantiasa menemanimu dan mengembalikan kamu kepada kami denan sehat sentosa."

Abdullah bin Rawahah lalu bersenandung dengan syairnya..

"Tapi kepada ar-Rahman
Kumohon ampunan
Dan kemampuan menghantam
Keras, menepis buih lautan

Atau hentakan mematikan
Di tangan yang dahaga
Tuk hunjamkan tombak
menembus kulit dan jantung

Hingga orang katakan
Bila mereka lewati pusara beta,
Maka Allah kenalkan kepada mereka,
'Inilah pahlawan yang mematuhi Tuhan.'"

Saat itu Abdullah bin Rawahah mendatangi Rasulullah saw. untuk mengucapkan selamat berpisah, kemudian dia senandungkan pula syairnya..

"Semoga Allah meneguhkan kebaikan
Yang Dia datangkan kepada Anda
Seperti Dia meneguhkan Musa,
Dan kemenangan seperti mereka.

Lain dari itu, sesungguhnya aku
punya firasat baik terhadapmu
Allah tentu tahu
Aku ini berpandangan jitu.

Engkaulah utusan Allah.
Barangsiapa menolak ajaran-ajarannya
Dan berpaling darinya,
Niscaya takdir menghinakannya."

Berangkatlah bala tentara itu dengan diantar oleh Rasulullah saw. Manakala beliau mengucapkan selamat jalan & berlalu dari mereka, bersenandunglah Ibnu Rawahah..

"Tinggallah kini ucapan salam
Kepada orang yang kutinggalkan
Dialah pembangkit semangat
Dan teman terbaik dalam memberi nasihat."

Pertempuran pun terjadi tatkala tentara Heraklius dan kaum muslimin bertemu di Mu'tah. Zaid bin Haritsah sebagai panglima maju menghadapi musuh dengan membawa bendera Rasulullah hingga tewas bersimbah darah terkena tombak-tombak musuh. Oh, Zaid telah menemui syahidnya..

Bendera itu lalu diambil Ja'far bin Abu Thalib. Sambil membawa bendera itu Ja'far pun menerjang musuh. Kerinduan kepada surga kiranya telah mendorong Ja'far ra. untuk melompat dari kudanya yang berwarna pirang, lalu bersuka cita melihat surga itu, selagi menghadapi musuh seraya bersenandung,,

"O surga, betapa indahnya
Ia begitu dekat,
Harum semerbak,
Betapa segar minumannya.

Orang-orang Romawi itu tuak
Azab mereka telah dekat
Kafir mereka
Terkutuklah nasab mereka

Bila kutemui mereka
Pasti kuhajar mereka semua."

Ja'far memegang bendera dengan tangan kanannya, maka tangan kanan itu terpenggal. Lalu dipegangnya bendera itu dg tangan kirinya, namun terpenggal pula. Lalu didekapnya bendera itu dengan kedua lengan atasnya, hingga akhirnya panglima kedua itupun gugur. Ja'far bin Abu Thalib gugur sebagai syuhada dan masuk surga, dan dia terbang dalam surga dengan sepasang sayap yang terbuat dari permata yaqut, kemana saja yang dia suka.

Pasca syahidnya Ja'far, bendera langsung dipegang oleh Abdullah bin Rawahah. Dengan membawa bendera, Ibnu Rawahah maju mengendarai seekor kuda, namun tiba-tiba dia mengalami sedikit keraguan dan patah semangat. Namun kemudian dia mencela dirinya sendiri dengan syairnya yang indah..

"Aku sumpahi kamu, hai diriku.
Turunlah kamu,
Turun!
Atau kamu akan dipaksa turun!

Untuk menyeru balatentara
Dan berteriak keras-keras.
Kenapakah kulihat kamu
Tidak menyukai surga?!

Bukankah telah sekian lama
Kau menunggu dengan penuh harapan?
Bukankah kamu ini tak lebih
Dari setetes mani yang ditumpahkan?"

Tak cukup dengan mengecam dirinya, Ibnu Rawahah pun menasihati dirinya..

"Wahai diriku,
Jika kau tak sudi membunuh musuh
Kaulah yang akan terbunuh.
Disini kau lihat kubangan mau.

Apa yang kau impikan
Kini kepadamu telah ditawarkan
Jika kautiru kedua pahlawan itu
Kau kan mendapat petunjuk."

Kiranya itulah yang dialami Ibnu Rawahah, imannya yang mendalam telah mendominasi seluruh hatinya. Sejurus kemudian, Abdullah bin Rawahah turun ke medan laga, menerjang ke tengah pertempuran hingga gugur sebagai syahid di jalan Allah..

- Siroh Nabawi
- Manhaj Haraki 2, Karakterisik Kesebelas
0 comments

Surat Ali bin Abi Thalib kepada Malik bin al-Harits al-Asytar [ II ]

Cintai dan Kasihilah Rakyatmu
Kembangkanlah sifat kasih dan cintailah rakyatmu dengan lemah lembut. Jadikanlah itu sebagai sumber kebijakan dan berkah bagi mereka. Jangan bersikap kasar dan jangan memiliki sesuatu yang menjadi milik dan hak mereka. Sesungguhnya manusia itu ada dua jenis, yakni orang-orang yang merupakan saudara seagama denganmu dan orang-orang sepertimu.[1]

Mereka adalah makhluk-makhluk yang lemah, bahkan sering melakukan kesalahan.[2] Bagaimanapun, berilah ampun dan maafmu sebagaimana engkau menginginkan ampunan dan maaf-Nya. Sesungguhnya engkau berada di atas mereka dan urusan mereka ada di pundakmu. Sedangkan Allah berada di atas orang yang mengangkatmu. Allah telah menyerahkan urusan mereka kepadamu dan menguji dirimu dengan urusan mereka.

Janganlah engkau persiapkan dirimu untuk memerangi Allah, karena engkau tidak mungkin mampu menolak azab-Nya[3] dan tidak mungkin dirimu akan meninggalkan ampunan dan rahmat-Nya.

Lembut dan Rendah Hati
Janganlah pernah menyesal atas ampunan yang kau berikan. Begitupun janganlah bergembira bergembira dengan sebuah hukuman. Jangan pula tergesa-gesa memutuskan atau melakukan semata karena emosi, sementara engkau sebenarnya dapat memperoleh jalan keluar.[4]

Jangan katakan, “Aku ini telah diangkat menjadi pemimpin, maka aku bisa memerintahkan dan harus ditaati,” karena hal itu akan merusak hatimu sendiri, melemahkan keyakinanmu pada agama dan menciptakan kekacauan dalam negerimu.[5]

Bila kau merasa bahagia dengan kekuasaanmu, atau malah merasakan semacam gejala rasa bangga atau ketakaburan,[6] maka pandanglah kekuasaan dan keagungan pemerintahan Allah alam semesta, yang kamu sama sekali tak mampu kuasai. Hal itu akan meredakan ambisimu, mengekang kesewenang-wenanganmu[7] dan mengembalikan pemikiranmu yang terlampau jauh.[8]

Janganlah sampai engkau melawan Allah dalam keagungan-Nya[9] dan menyerupai-Nya dalam keperkasaan-Nya. Sesungguhya Allah akan merendahkan setiap orang yang angkuh dan menghinakan setiap orang yang sombong.

[1] Jadikanlah kasih sayang sebagai bajumu, karena rakyat itu adakalanya saudaramu seagaman dan adakalanya manusia sejenismu yang secara manusiawi kita bersikap lembut padanya.
[2] Kata yufrithu berarti diluar kemauan, kata az-zalal berarti kesalahan. Kalimat yu’thî ‘ala aidîhim berarti perbuatan-perbuatan dosa yang mereka lakukan.
[3] Memerangi Allah adalah menyalahi syariat-Nya dengan berbuat zalim dan curang. Kata lâ yadai laka biniqmatihi berarti anda tidak memiliki kemampuan untuk menolak siksa-Nya
[4] Kata lâ tabajjahanna bi ‘uqûbatin berarti janganlah bergembira dengan turunnya hukuman. Karena kata al-bâdirah berarti tindakan yang tak terkontrol ketika emosi/marah.
[5] Kata lâ taqûlanna innî mu’ammarun berarti jangan katakana, “Aku adalah seorang penguasa yang bisa memerintahkan apa saja dan harus ditaati.” Kata al-idghâl berarti kerusakan, dan kata wa manhakatun liddîn berarti menghapus dan menyia-nyiakan.
[6] Kata al-makhîlah berarti sombong dan ujub.
[7] Kata al-gharbu berarti batasan sesuatu, ini adalah kata untuk mengungkapkan kesewenang-wenangan.
[8] Kata yafi’u berarti pemikiran yang tercerai-berai akan terfokus kembali.
[9] Kata musâmâtullah berarti menandingi-Nya dalam keagungan.
0 comments

Surat Ali bin Abi Thalib kepada Malik bin al-Harits al-Asytar [ I ]

Pendahuluan
Inilah sebuah instruksi dari hamba Allah, Amirul Mukminin, kepala Negara, Ali bin Abi Thalib r.a. kepada Malik bin Harits Al-Asytar, ketika ia diangkat menjadi Gubernur Mesir untuk mengurus pajaknya, memerangi musuh-nya, memperbaiki kondisi penduduknya dan memakmurkan negaranya.

Takut dan Taatlah Hanya pada Allah
Ali memerintahkan pada Gubernur Mesir untuk bertakwa kepada Allah, dan selalu taat kepada-Nya. Mengikuti perintah Allah sebagai-mana tertuang dalam kitab-Nya (Al-Quran), baik perintah yang wajib maupun yang sunnah, lebih dari apapun bahkan permintaan dari para pemilihnya. Tidak menjalankan apa yang tidak sesuai dengan kebijaksaan atau yang dapat membuat seseorang menjadi jahat. Elakkan semua itu dengan menolak dan melawannya, berlindung pada kebesaran Allah dengan segenap hati, tangan (perbuatan) dan lidah (perkataan).[1] Dengan begitu, Allah yang Maha Kuasa akan menolong mereka yang telah membantu-Nya dan akan melindungi mereka yang senantiasa beribadat kepada-Nya.
Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib r.a. memberi nasehat pada Gubernuur itu agar ia mengendalikan hawa nafsu ketika menghadapi syahwat yang bergejolak[2] dan tidak mengikuti-nya. Karena hawa nafsu cenderung berujung pada keburukan, kecuali bagi orang-orang yang dirahmati Allah.

Harta Karun Termahal
Ketahuilah wahai Malik, bahwa aku telah mengangkatmu menjadi seorang Gubernur dari sebuah negeri yang dalam sejarahnya berpengalaman dengan pemerintahan-pemerintahan yang benar maupun yang tidak benar. Sesungguhnya orang-orang akan melihat segala urusanmu sebagaimana engkau dahulu melihat urusan para pemimpin sebelummu. Rakyat akan mengawasimu dengan matanya yang tajam, sebagaimana kamu menyoroti pemerintahan sebelumnya juga dengan pandangan yang tajam.

Mereka akan bicara tentangmu, sebagaimana engkau bicara tentang mereka. Sesungguhnya rakyat akan berkata yang baik-baik tentang mereka yang berbuat baik pada mereka. Mereka akan menggelapkan semua bukti dari tindakan baikmu.

Karenanya, harta karun terbesar akan kau peroleh jika kau dapat menghimpun harta karun dari peruatan-perbuatan baikmu. Jagalah keinginan-keinginanmu agar selalu di bawah kendali, dan jauhkan dirimu dari hal-hal yang terlarang. Dengan sikap yang waspada itu, kau akan mampu membuat keputusan di antara sesuatu yang baik atau yang tidak baik untuk rakyatmu.[3]

[1] Menolong Allah dengan tangan maksudnya adalah berjihad dengan senjata, dengan hati adalah meyakini kebenaran, dengan lisan adalah mengatakan yang hak, memerintahkan yang makruf dan melarang dari yang munkar.
[2] Gejolak nafsu adalah kecondongannya terhadap syahwat dan segala keinginannya. Kata naza’a berarti mencegah.
[3] Amirul Mukminin memerintahkannya untuk bersikap pelit terhadap jiwanya dan dia telah menafsirkan pelit kepada jiwa tersebut, yaitu mengendalikan jiwa dalam perkara yang dicintai atau dibenci, yakni tidak membiarkannya lepas tanpa kendali dalam syahwat. Jadilah pemimpin dan pengatur nafsu dalam pengandaliannya.
0 comments

Surat Umar Rhadiyallahu ‘Anhu kepada Abu Musa Al-Asy’ari

Surat-surat kenegaraan Umar Rhadiyallahu ‘Anhu kepada para Amilnya (Gubernur dan Qhadi) di wilayah kekuasaan Islam yang telah menyebar ke seantero dunia. Salah satunya yang dikirim kepada Abu Musa Al-Asy’ari: 

Amma ba’du, sesungguhnya menetapkan hukuman (al-qhada) adalah satu kewajiban yang pasti dan termasuk tradisi yang otentik. Jika ada satu permasalahan datang kepadamu, maka ketahuilah bahwa ucapan yang benar tidak akan ada manfaatnya bila tidak dengan diikuti dengan implementasi riil.

Ketika ada orang (dengan berbagai latar belakang strata sosial) berada di majlis pengadilan, perlakukalah mereka dengan sama, pandanglah mereka dengan pandangan yang sama dan hendaknya hukuman yang kamu putuskan juga sama (tidak ada diskriminasi), sehingga orang yang mulia (yang mempunyai status sosial yang tinggi) tidak akan mengharapkamu melakukan kezhaliman  dan supaya orang-orang yang lemah tidak kehilangan harapan untuk mendapatkan keadilan kamu.

Barang bukti adalah kewajiban yang harus diberikan oleh orang yang menuduh, dan sumpah adalah penguat bagi pihak yang menolak tuduhan tersebut. Kesepakatan berdamai yang dilakukan oleh sesama umat Islam dibolehkan, kecuali jika kesepakatan damai tersebut menyebabkan hal-hal yang diharamkan menjadi halal atau hal-hal yang halal menjadi haram.

Barang siapa yang mengklaim ada hak yang terabaikan, maka berilah dia tenggang waktu, jika dia sanggup menerangkan duduk perkara tersebut (dengan bukti-bukti kuat), maka berikanlah hak terbsebut kepadanya, namun dia gagal meyakinkanmu, maka masalahnya terpecahkan dengan sendirinya. Ini adalah cara yang tepat (untuk menyelesaikan sengketa).

Jika kamu mendapatkan petunjuk (keyakinan) baru yang bisa mengubah keputusan yang telah kamu tetapkan hari ini, maka jangan takut (malu) untuk mengubah keputusan baru yang benar, karena sesungguhnya kebenaran tidak bisa dikalahkan oleh apa pun. Dan mengoreksi diri untuk mendapatkan kebenaran, lebih baik daripada terus-terusan berada dalam kebatilan.

Semua orang muslim adalah adil (terpecaya), kecuali orang sudah pernah melakukan sumpah palsu atau dicambuk karena putusan hukum (hudud) atau diragukan loyalitas dan kedekatannya (dengan Islam). Yang mengetahui rahasia-rahasia hanyalah Allah. Allah akan tetap menutupi putusan-putusan  hukum hingga ada bukti-bukti atau sumpah (yang akan memperjelas duduk perkara yang terjadi).

Jika kamu menghadapi masalah yang hukumnya tidak disinggung secara eksplisit dalam Al-Qur’an atau Sunnah, maka gunakanlah akal yang digunakan yang dianugerahkan kepadamu dengan cara mengqiyaskan masalah-masalah tersebut. Ketahuilah dengan baik contoh-contoh kasus (yang hukumnya disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an), kemudian ambil keputusan hukum yang sekiranya kamu yakin bahwa keputusan tersebut adalah keputusan yang lebih dicintai Allah dan lebih dekat dengan kebenaran.

Jauhilah sikap marah, bingung, menyakiti orang lain dan mempersulit permasalahan ketika terjadi sengketa. Putusan hukum yang tepat, mengenai sasarna kebenaran, akan mendapatkan pahala dari Allah, dan akan dikenang. Barang siapa dalam melakukan kebenaran didasari dengan niat yang ikhlas, maka dia akan merasa cukup hanya Allah-lah (yang akan melindungi dan menolongnya dalam masalah-masalah) yang menyangkut dirinya dan orang lain. Barang siapa mengada-ada maka Allah akan mencelanya. Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal seorang hamba kecuali amal yang didasari dengan keikhlasan.

Bagaimanakah pendapatmu mengenai pahala-pahala Allah, baik berupa rezeki yang kamu dapat di dunia dan rahmat-rahmat-Nya yang masih tersembunyi. Wassalam”.[1]
=====================================================================
Surat Umar Radhiyallahu ’Anhu ini adalah merupakan upayanya untuk mengaplikasikan nilai keadilan dan ketegasan hukum di seluruh wilayah kekuasaan Islam saat itu. Namun, karena semakin luasnya daerah kekuasaan mengakibatkan Umar Radhiyallahu ’Anhu mengalami kesulitan untuk mengawasi setiap jengkal wilayah dan prilaku amil di wilayah-wilayah itu. Satu sisi, surat ini telah memberikan sebuah pelajaran bagaimana Umar Radhiyallahu ’Anhu sangat mengandalkan pemahaman para amil (gubernur dan qhadi) yang utuh terhadap permasalahan penegakkan hukum  dan keadilan. Sisi lain, menunjukkan Umar  Radhiyallahu ’Anhu adalah sosok yang mempunyai gagasan dan ide yang kuat. Lebih dari itu, punya keberanian mengaplikasikannya dalam ruang lingkup kewenangannya dengan banyak menelorkan ijtihad-ijtihad kreatif yang mampu menjawab tantangan zaman. Pada masa ini telah terjadi pembagian kerja yang lebih terstruktur. Umar Rhadiyallahu ‘Anhu merupakan peletak dasar pemisahan kewenangan Guebrnur dan Qadhi. DR. Muhammad Yusuf Musa berpendapat; bahwa dengan surat ini berarti Umar adalah orang yang pertama meletakkan dasar-dasar sistem peradilan dan hukum acara pidana.[2]

[1] I’lam Al-Muawaqqiin, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah, Darul Kutub Al-Ilmiyah, 1996, halaman 68. Terjemahan diambil dari buku Metodologi Ijtihad Umar bin Al-Khatthtab, DR. Muhammad Baltaji, yang diterjemahkan oleh H. Irham Masturi, Lc. Meskipun Surat ini mengundang silang pendapat, tapi penulis sendiri sejalan dengan pendapat DR. Baltaji bahwa surat ini otentik dari Umar ibnul Khaththab untuk Abu Musa Al-Asyari.
[2] Tarikh Al-Fiqh Al-Islami, DR. Muhammad Yusuf Musa, Rujuk Metodelogi Ijtihad Umar bin Al-Khathtab, DR. Muhammad Baltaji, halaman 45.
0 comments

cuma mau kasih bunga

Iniih... tangkep yah...




hehehe... ^ ^ v


0 comments

Ketika Ujian-Nya Memikatmu

Apa kau akan merengek-rengek kepada-Nya meminta kembali sesuatu yang nyaris halal untukmu?

Apa kau akan meratap-ratap kepada-Nya memohon perulangan untuk kehidupan kedua?

Apa kau akan mengiba-iba kepada-Nya mengharap penyegeraan kesembuhan orang kau cinta?

Apa rengekan, ratapan dan pengibaanmu dapat menyelesaikan semuanya? Ah, setidaknya itu akan membuatmu sedikit lebih sadar eksistensimu sebagai pengharap dan hanya Allah lah satu-satunya tempat kau berharap. Kau masih perlu berusaha, berusaha dan kau akan kuat.




Dalam hidup ini, ujian yang datang dalam berbagai macam jelmaan; fitnah, bala, dan musibah harus dihadapi dengan jiwa tenang dan besar.  Dalam suroh At Taubah ayat 51, Allah berfirman:
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."
Tidak ada satupun musibah yang terjadi kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah bagi makhluknya. Jangan pernah berpikiran bahwa orang beriman lepas dari masalah, kadang kala Allah ingin menguatkan iman dan ingin menguatkan aspek tarbiyah dengan cara memberikan ujian. Pernah dengar filosofi “semakin tinggi pohon semakin kencang pula angin yang menerpa”. Begitu pula dengan iman, semakin tinggi tingkatan iman seseorang, maka semakin besar pula ujian yang Allah SWT berikan.

Setiap insan akan terukur kekuatan ruhiyahnya bila sudah dibenturkan dengan masalah. Mereka yang hidup di pesantren belum tentu ruhiyahnya bagus. Wajar, karena mungkin peluang untuk bermaksiat sedikit atau sangat kecil. Beda dengan mereka yang hidup di luar lingkungan pesantren, dimana dihadapkan pada kondisi yang tidak terkondisikan.

Orang akan dikatakan ruhiyahnya bagus, memiliki ketahan aspek-aspek tadzkiyatun nafs  yang baik ketika dia mengoptimalkan ibadah, memahami sunatullah dalam hidup dan setelah itu dibenturkan dengan masalah. Saat mengalami tribulasi dakwah sangat tinggi, setiap menemui masalah akan kembali kepada Allah dengan melakukan ibadah. Sementara itu tarbiyah quraniyah terus berjalan. Ketika dibenturkan problem dakwah, ditabrakkan dengan penegakan amar maruf nahi munkar, dihadapkan dengan masalah keluarga, masalah ekonomi, setiap dibenturkan masalah selalu kembali pada Allah dan melakukan tadzkiyatun nafs. Seperti pisau, diasah digunakan, diasah digunakan. Jika diasah hanya untuk disimpan, buat apa diciptakan pisau.

Semua manusia berkeinginan tidak menemui masalah, punya keinginan hidup bahagia, tidak pernah sakit, hidup kecukupan, rejeki banyak dan berkah. Tapi kehendak Allah tidak demikian. Takdir Allah tetap berjalan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang hamba Mu’min yang ditimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan sebagaimana yang diperintahkan Allah, ”Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami kembali kepada-Nya, ya Allah berilah pahala dari musibahku dan gantilah aku dengan hal yang lebih baik darinya,” kecuali pasti Allah akan memperkenankannya” (HR Muslim)
Ketika kita mengalami masalah, kembalilah kepada Allah, mintalah pertolongan pada-Nya. Ketika hendak mendapatkan pertolongan maka jadikanlah Allah sebagai partner, senantiasa bersama Allah. Barang siapa yang bertaqwa, dan tawakal kepada Allah, yang menjadikan Allah sebagai partner maka masalah itu akan selesai. Lantas, bagaimana caranya untuk mendapatkan pertolongan Allah?

Pertama, adalah dengan do’a. Do’a adalah salah satu sarana ibadah kepada Allah. Bahkan Allah memuji sebagian hamba-Nya dengan firman-Nya: ”Dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan cemas.” (QS. Al Anbiya: 90). Dan  do’a yg paling bagus adalah dalam sholat. Langkah kedua, adalah dengan sabar. “La tahzan, innallaha ma'ana. Janganlah engkau bersedih, sungguh Allah bersama kita”. Kita menghadapi problem kehidupan tidak sendirian. Tapi bersama Allah, Ketiga adalah dengan memahami sunatullah. Tidak ada satupun ceritanya manusia beriman tidak diuji oleh Allah. Allah tidak akan pernah mengingkari janjinya. Janji Allah pasti akan terjadi pasti akan terlaksana kalau seseorang miliki ketsiqohan, tsiqoh kepada Allah.

Ketika semua telah diupayakan, tempat kembali kita adalah meminta kepada Allah SWT. Kita sebagai hamba yang lemah yang tidak memiliki apapun, Yang Maha Kaya hanyalah Allah SWT, Yang Maha Memiliki sesuatu hanyalah Allah SWT, Allah itu adalah Maha Kaya dan kita hanyalah hamba yang fuqoro, hamba yang miskin, karena sekaya apapun makhluk dalam harta sesungguhnya ia berada dlm keadaan fakir. Kita butuh Allah SWT. Tidak ada satu waktu terlewatkan tanpa membutuhkan Allah. Fitrahnya muncul saat kita menghadapi masalah dunia apalagi masalah akhirat. 'Alaa kulli haal ..

Sesungguhnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran dan kemudahan itu bersama kesulitan. Selesaikanlah dengan sabar. Sabar dalam bertindak dan sabar dalam menjalani qadha-Nya. Bila diberi musibah, hendaknya kau lebih senang, karena bersabar dalam kesenangan lebih berat daripada bersabar terhadap musibah. Kuatkan hatimu dengan sabar, taslim (menerima) dan ridha kepada qadha Allah SWT. 

Bila kau mencintai Dia yang mengasihimu, maka cintailah apa yang diperbuat-Nya untuk dirimu, “Luka tidak akan terasa sakit jika engkau ridha bukan?”
"Dengan nama Allah bagi diriku, hartaku dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku ridha atas keputusanMU dan berilah aku berkah pada apa saja yang telah ditetapkan untukku. Sehingga aku tidak menginginkan disegerakan apa yang telah Engkau tunda dan tidak menginginkan penundaan apa yang telah Engkau segerakan "(HR. Ibnu Suni)








gambar di ambil dari sini makasih ya puch ^ ^
0 comments

Muhasabah dalam Do'a Istiftah

Sebagaimana hadits dari ِAli bin Abi Thalib ra:

عَنْ عَلِيِّ ابْنِ أَبِى طَالِبٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ الله صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا ابْتَدَأَ الصَّلاَةَ الْمَكْتُوْبَةَ قَالَ: وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِى لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ 


Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa Rasulullah saw biasa ketika memulai sholat wajib berkata:”Saya hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan hanif/lurus dan berserah diri, dan tidaklah saya termasuk orang-orang yang menyekutukan Alloh swt. Sesungguhnya, sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah aku persembahkan untuk Alloh yang menguasai seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan yang demikian itu aku diperintahkan dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri.” (HR Al-Baihaqy II: 8)


Lafadz do'a istiftah yang dirawikan oleh perawi kuat  seperti Imam Muslim, Ahmad dan Tirmidzi dan dishahihkan oleh Ali bin Abi Thalib adalah do'a istiftah yang saya baca dalam sholat sunah ataupun fardhu adalah: 


Allahu Akbaru kabiraw walhamdu lillahi kathiraw wasubhanallahhi bukratau waasila. Wajjahtu wajhia lillazi fataras sama wati wal ardha hanifam muslimaw wama ana minal musyrikin. Inna sholati wanusuki wamahyaya wammamati lillahi rabbil'alamin. La syarikalahu wabiza lika umirtu wa ana minal muslimin.

.:.:.:.:.:.:.:.:.:.


Allah Maha Besar sebesar-besarnya.
Dan puji-pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya.
Dan maha suci Allah siang dan malam. Kuhadapkan mukaku, kepada yang menjadikan langit dan bumi, aku cenderung lagi berserah kepada Allah dan bukanlah aku dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku kuserahkan hanya pada Allah Tuhan seru sekalian alam. Sekali-kali tidaklah aku menyekutukanNya. Dan dengan demikian aku ditugaskan, dan aku adalah dari golongan orang-orang Muslim (Islam).


Do'a istiftah adalah do'a awal sebagai pembuka munajat kita kepada Allah. Dalam konsep  Tadzkiyatun Nafs terpadu intisari dari Ihya 'Ulumuddin yang disusun oleh Sa'id Hawwa, seorang da'i pendobrak, mengemukakan betapa mudahnya bagi orang yang lalai untuk menggerak-gerakan lisannya dengan bacaan-bacaan tanpa mengandung ujian dari segi amal dan  perbuatan, tetapi yang dimaksudkannya sekadar huruf yang terucapkan. Sementara itu, ia tidak menjadi ucapan bila tidak mengekspresikan apa yang ada di dalam hati, dan ia tidak menjadi ekspressi jika tidak disertai dengan kehadiran hati.

Cara untuk menghadirkan hati, salah satunya adalah dengan memahami dzikir dan bacaan dalam shalat. Sehingga dengan begitu, hati telah terlebih dahulu menyerap nilai-nilai yang terkandung dalam dzikir, kemudian lidah melayani hati untuk menerjemahkannya. Nah, sebagai awalan mari kita memahami dzikir dan bacaan dalam shalat yaitu do'a istiftah. 

“Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan semua langit dan bumi.” 
Wajah yang dimaksudkan bukan wajah lahir, karena wajah lahirmu hanya engkau hadapkan ke arah kiblat, tetapi hati yang denganya engkau menghadap kepada Pencipta semua langit dan bumi. Perhatikanlah apakah wajah dan hatimu menghadap kepada angan-angan dan berbagai obsesinya di rumah dan pasar, mengikuti syahwat, ataukah menghadap kepada Pencipta semua langit? Jangan sampai pembukaan munajatmu itu dusta dan palsu. Wajah itu tidak akan menghadap kepada Allah kecuali dengan memalingkannya dari selain-Nya. Berjuanglah segera untuk mengarahkannya kepada-Nya. Jika engkau tidak mampu melakukannya terus-menerus maka hendaklah ucapanmy jujur dan benar adanya.

Bila engkau mengucapkan, “... hanifan musliman” (berlaku lurus dan memberi keselamatan), maka hendaklah terbayang dalam benakmu bahwa orang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin terselamat dari gangguan lidah dan tangannya. Jika tidak demikian maka engkau dusta. Berjuanglah untuk berlaku demikian di masa yang akan datang, dan sesalilah berbagai kondisi buruk dimasa lalu.

Bila engkau mengucapkan, “Dan aku tidak termasuk orang-orang Musyrik,”  maka ingatlah dalam benakmu akan kemusyrikan yang tersembunyi, karena firman Allah 
“Barangsiapa mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah melakukan amal yang shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhan-Nya.” (QS. Al-Kahfi : 110)
Ayat di atas turun berkenaan dengan orang yang beribadah dengan tujuan mencari ridha ALLAH DAN PUJIAN MANUSIA. Berhati-hatilah dari kemusyrikan ini dan hendaknya engkau merasa malu di dalam hatimu jika engkau menyatakan tidak termasuk orang-orang musyrik tetapi engkau tidak terbebas dari jemusyrikan ini, karena istilah kemusyrikan ini berlaku pada yang sedikit dan banyak.

Bila engkau mengucapkan, “Hidup dan matiku untuk Allah” maka ketahuilah bahwa ini merupakan keadaan seorang hamba yang tidak memiliki dirinya dan menjadi milik Tuannya. Jika ucapan itu muncul dari orang yang keridhaan, kemarahan, berdiri, duduk semangat hidup dan rasa takutnya dari kematian karena perkara-perkara dunia maka hal itu tidak sesuai sama sekali ucapannya.

Shalat adalah kunci hati. Di dalam shalat terungkap berbagai rahasia kalimat. Semuanya adalah hak bacaan, hak dzikir dan tasbih. Dan hendaknya kita menjaga suasana haibah dalam bacaan dengan membaca secara tartil dan tidak terlalu cepat, karena cara baca seperti ini memudahkan untuk perenungan. Semoga kita, terutama saya sendiri, dapat memperbaiki shalat kita secara terus-menerus. Aamin.


ref : Tadzkiyatun Nafs, Sift Sholat Nabi, Fiqh Sunah 1





0 comments

Tiga Ribu Lima Ratus

Tiga ribu lima ratus itu, tiga lembar kertas seribuan dan satu koin lima ratusan.
Tiga ribu lima ratus itu, tiga koin seribuan dan satu koin lima ratusan.
Tiga ribu lima ratus itu. tujuh koin lima ratusan.
Tiga ribu lima ratus itu, satu lembar lima ribuan dan kembalian satu lembar seribuan ditambah satu koin limaratusan..

Tiga ribu lima ratus itu, biaya yang harus dibayarkan jika saia naik bus Transjakarta diatas jam 07.00 WSS (waktu shelter setempat). Yup, dengan tiga ribu lima ratus, saia bisa menyusuri ruas-ruas protokol Jakarta mulai dari koridor satu hingga sepuluh, mulai dari Ancol sampai Ragunan. Dari Monas sampai ke Kota.  

Tiga ribu lima ratus itu sering diucapkan ketika penumpang tidak mau menaiki bus bila bus terlihat penuh, padahal masih ada space untuk banyak orang. "Bayar tiga ribu lima ratus mau sepi, naik taksi aja Bu." Kalimat ini bisa dikeluarkan dari mulut penumpang lain yang kesal atau petugas bus transjakarta yang jengkel.

Tiga ribu lima ratus itu, uang yang menggenapkan salary petugas transjakarta dalam satu bulan. Jangan dilihat tiga ribu lima ratusnya, tapi lihat kelipatannya. Namun, satu lipat tiga ribu lima ratus pun kalau tidak ada ya, tidak genaplah salary yang diterima para petugas transjakarta.

Tiga ribu lima ratus sangat berharga, sama seperti lima ratus yang dapat saya tukarkan dengan sebungkus lada di tukang sayur, atau satu batang gerry cokolatos rasa coklat kacang.

Tiga ribu lima ratus.. yang mengantarkan saya pergi ke bilangan Sudirman setiap pagi dan tiga ribu lima ratus pula yang mengembalikan saya ke baiti jannati..


gambar diambil dari sini.


0 comments

Inspiration Award


Eh, sebenernya udah dpt award ini lama dari mamshan sm adeknya Indah Apsari. Tapii karena satu dan banyak hal baru bisa diselesaikan hari ini. Duh, maaf ya mam.. maaf adeknya.. Nah ini penampakan AWARD nya.. 



Nah ini, tugas dari blog award kali ini..  


1.Thank and link back to the person that awarded this to you.
   Jazakillah khairan katsiran untuk mamshan dan adek Indah Apsari.. (cozy)


2.Give the award to 10 blogs which are all inspiring in their own ways.
Humm, aku ndak tau ini boleh apa enggak, soale daku kasih lagi ke yang memberi awardnya ke aku.. Boleh ya.. Pliss., Karena blog award ini diberikan kepada orang yang menginspirasi maka, daku berikan award ini kepada orang yang menginspirasi lah.. (doh, kosakata makin ancur). Ya sudah.. blog ini saya berikan dengan penuh rasa takzim kepada..
Alhamdulillah.. selesaiii.. ^ ^





2 comments

Heal and you will be healed,

Heal and you will be healed, Give and you will receive.

Penggalan lirik yang sangat menyentuh dari nasyid yang berjudul Healing, nasyid yang diambil dari album terbaru Sami Yusuf, Wherever You Are. Pertama kali mendengar nasyid ini di blognya teman multiply, dan saya langsung jatuh cinta dengan liriknya. Kemudian ditenggang waktu sholat Jumat ini, saya coba cari videonya. Dan goctha.. saya mendapatkannya..



Lirik:
It’s so hard to explain, What I’m feeling, But I guess it’s ok
Cause I’ll keep believing, There’s something deep inside
Something that’s calling
It’s calling you and I, It’s taking us up high to

(**)
Healing, a simple act of kindness brings such meaning
A smile can change a life let’s start believing
And feeling, let’s start healing

Heal and you will be healed, Break every border
Give and you will receive, It’s Nature’s order
There is a hidden force, Pulling us closer
It’s pulling you and I, It’s pulling us up high to
(**)

Hearts in the hand of another heart and in God’s hand are all hearts
An eye takes care of another eye and from God’s eye nothing hides
Seek only to give and you’ll receive
So, heal and you will be healed
==================================================
Healing adalah panggilan untuk menghidupkan kembali aspek kepedulian manusia, kesempatan untuk membela semua harapan terbaik seseorang tentang diri sendiri, dan tentang kemanusiaan. Hal ini adalah suatu usaha untuk menghormati tindakan-tindakan kecil kebaikan. Nasyid ini merupakan penghargaan untuk mereka yang mengorbankan dan melakukan kebaikan ketika berada pada masa-masa sulit.

Kebaikan adalah salah satu cara penyembuhan diri sendiri dan orang lain. Perbuatan baik yang kita lakukan akan membawa kebaikan untuk orang lain dan diri kita. Jika kita pernah memegang tangan orang yang kita cintai, menatap bening kedua matanya saat mereka membutuhkan kita, dan berada di sana untuk menguatkan mereka, mendukung mereka sepenuh hati. Maka mereka akan ada disamping kita saat kita terpuruk dalam kesedihan mendalam. Mendukung kita dengan penuh ketulusan.

Alangkah baiknya, jika kita tolong menolong dengan rasa ikhlas selanjutnya lupakan jangan pernah meminta pamrih. Biarlah Allah yang membalasnya dengan sesuatu yang tidak pernah diduga-duga. Pun, setelah menerima kebaikan, berikanlah senyuman sebagai wujud rasa terima kasih. Karena dengan senyuman mampu memberikan kesembuhan. Karena senyum anda berarti untuk sesama.

“Adakah sihir yang dibolehkan?” - “ Ada, yaitu senyummu kepada saudaramu.”

" A smile Can Change a life "

itulah pesan inti dari sebuah syair Healing. Saat saya sedih dan tak berdaya, saya hanya menatap kedua mata bunda saya. Beliau tersenyum dan itulah yang membawa kekuatan saya terkumpul kembali. Sejenak saya teringat hadits pendek dengan pemaknaan yang sangat mendalam.

'Tabassumuka fi wajhi 'akhika shodaqoh.'
Artinya: senyummu dihadapan saudaramu adalah shodaqoh (HR. Bukhari).

Dalam hadis ini Nabi mengajarkan bahwa senyuman kita kepada saudara kita adalah shodaqoh. Bahkan Nabi mengajarkan kita agar memberikan senyuman untuk semua orang termasuk orang yang pernah menyakiti hati kita. Membalas keburukan dengan keburukan adalah hal yang biasa namun membalas keburukan dengan keindahan tentunya sesuatu yang luar biasa.

Senyum adalah tindakan amal, senang berbagi dan peduli terhadap orang lain serta meningkatkan rasa mencintai dan dicintai dan bukti dari kepedulian terhadap sesama. Senyum dan berterima kasih merupakan suatu usaha untuk menghormati kebaikan-kebaikan walaupun itu dalam skala yang kecil. Dengan senyuman, Insya Allah kita dapat menyentuh hati orang dan mendorong mereka untuk menjadi lembut.

Begitulah bila semua disambut dengan senyuman, kesadaran membimbing kita untuk menjumpai taman keindahan. Di taman keindahan ini kita hidup dalam keseharian dengan penuh senyuman.

Mari kita bayangkan. Saat bangun tidur kita tersenyum, sarapan pagi bersama keluarga penuh canda dan senyuman, dalam bekendaraan, di angkutan umum, bertemu orang lain selalu tersenyum, bekerja disertai dengan senyuman. Pulang ke rumah bertemu keluarga disambut dengan senyuman, menjelang tidur disertai dengan senyuman,,

Dan saat ini membaca tulisan ini, tersenyumlah ^ ^

Apa yang kau rasakan sekarang?? Merasa lebih baik kah..

Itulah makna senyuman yang diajarkan Nabi SAW.. sebab senyuman membuat jiwa kita menjadi penuh kelembutan dan kedamaian.

Let's start HEALING n SMILING ^ ^

Terima kasih, telah menyempatkan diri di sini.. :)
=======================================================

The Story of the Healing Song secara lengkap
4 comments

AWARD : Stylish Blogger Award

Yippa, dapet lemparan award lagi dari mak dee sama ai haibara, nama awardnyaa...

Stylish blogger award




Tugasnya begini :

Accepting this award, i am asked to do the following:
1. Thank and link to the person who awarded me this award.
2. Share 8 things about myself.
3. Pay it forward to 8 bloggers that i have recently discovered.
4. Contact those blogger and tell them about their awards.

Mari kita, eh saya selesaikan satu persatu... Bismillah

Tugas pertama saia : Thank and link to the person who awarded me this award...

Jazakillah khairan katsiran untuk mak dee yang sudah ngasih award ini. Juga untuk Ai Haibara yang juga ngasih award ini, jadi pialanya ada dua deh.. Kalian jangan pada berantem ya piala, yang pada akur. Mohon maaf baru bisa posting sekarang karena beberapa pekan belakangan ini suka rasanya bagai dikecup om dementor.  

Tugas kedua adalah : Share 8 things about myself...

1.  Nama saia Rani, yaelah semua orang juga udah tau (doh). 
R = Rusuh orangnya, A = Autis sifatnya, N = Nan tuk sukanya, I = Itulah Rani. Yuppi, itu singkatan yang dikasih sama adeknya waktu main kata-kata. Humm, rusuh? Ga juga ah, saia itu low profile aja. Cuma kalau ketemu sama orang yg “klik” bisa jadi caur maur. Kalau soal autis, paling sedikit. Yelah satu waktu, saia suka sibuk dengan dunia saya sendiri, bukankah kita membutuhkan waktu tersendiri untuk diri sendiri.. Soal nan tuk sudah menjadi penyakit saia, tapi kalau malam menjelang rasa kantuk pun datang terlambat. Parah deh, sudah mirip ghost bird, terjaga di malam hari, dan terpejam di pertengahannya.

2.  Hobi keliaran di dunia nyata dan maya
Di dunia nyata, saia suka jalan-jalan, rihlah, kunjungan ke saudara saudari saia tercinta. Soal belanja, berhubung saia bukan tipikal yang suka ke emoll, saia lebih suka ke kaum grass root untuk belanja. Ke pasar inpres, pasar baru, pasar senen, pasar selasa. Ups.. Paling seneng kalau main ke Rawamangun, sekali mendayung tiga pulau terlampaui. Disana ada Ilthisom, Raihan sama Ahsan, ini bukan nama orang lho, tapi nama tempat. Ilthisom itu tempat beli buku, Raihan untuk beli baju dan Ahsan itu toko herbal. Nah, kalau dah kesana, rasanya semuanya perlu dibeli, padahal udah ta’awudz dulu lho.. Saia mengelola 3 blogspot, 1 multiply dan 1 wordpress. Kalau untuk sosnet, saya cuma punya dua (dulu punya fb, ufb, mfb, ruang muslim), pertama twitter yang amat jarang sekali saia buka dan yang kedua adalah tempat nyampah paling asik yaitu plurk. Nah, kalau untuk di dunia maya ini saia juga kadang ikut ketemuan untuk kopdar, saling silang silaturahmi gitu.. Tapi sama yang akhwat doang.. Hehehe ^ ^ v

3.   Programmer yang Progames
Qiqiqi, yang ini udah menjadi rahasia umum. Game yang sedang saia pelajari adalah EJ OP Empire. Karena dengan game ini saia bisa belajar strategi perang. Bisa make manjanix yang ghanimahnya Rasulullah pas penaklukan Khaibar itu loh. Kalau sekarang ni lagi suka sama game Angry Birds, games nya bikin heboh sendiri, paling geregetan pas monster Jojo nyengir kalau ga mati. Nah, kalau game online saia sukanya ameba pico. Ituloh, avatar berjalan. Nanti avatar kita bisa jalan3 ke Japan, China, Amrik. Bisa ikut latihan ninja dan jadi bajak laut. Nah ini pict michi waktu  main pico.




4.   Layangan Singit
Saia suka terbang ‘kesana kemari’.  Susah diatur kalau kata kakaknya.. Hmm, no comment deh. Suka miring kanan atau miring ke kiri.. Padahal katanya yang baik kan lurus-lurus aja. Ah, kalau begitu mah namanya bukan belajar, ya kan..

5.   Paling sebel sm pengkhianat, orang yang ga konsisten, perokok dan pengguna baswe yang tidak terhormat
Siapa sih yang mau dikhianatin semua orang, setiap juga ga mau kan ya. Di depan bilang A, di belakang bilang B, di samping bilang C, di atas bilang D, di bawah bilang F, halloo.. orang macam itu ke laut aja deh. Nah, yang paling dan paling tidak aku sukai adalah perokok. Menurut saya seorang  perokok itu merampas hak saia untuk bernafas secara sempurna dan membuat kepalaku berdenyut-denyut tak karuan. Amat sangat tidak menyukai bau-bauan yang mengandung asap baik rokok atau knalpot mobil gak lulus emisi. Boleh-boleh saja kamu merokok asal pake helm.. Pengguna baswe tidak terhormat juga bikin misuh misuh.. Yang suka nyelak, yang suka dorong, yang suka nempel nempel.. Haloo, Ibu kamu juga perempuan tau..

6.   Mencintai  kedamaian dan suka mendengarkan
Saia bukan tipikal orang yag suka berkonfrontasi. Kalau semua bisa diselesaikan dengan baik-baik kenapa harus ada yang buruk-buruk. Kalau lagi ada yang cerita, saia lebih suka untuk ngedengerin ceritanya daripada nimpalin sesuatu. Yaaah, biasanya sih nimpalin. Tapi kalau ada yang curhat begitu, biasanya tak dengerin dulu. Habis itu baru tak kasih masukan. Masukannya juga yang simple-simpel aja. Nggak perlu yang berat-berat. Ngliat orang yang sedang ngajakin saia bicara juga.

7.   Toshee, pulpen dan kertas
Mereka adalah tiga yang saling melengkapi saat saia dalam kondisi suka ataupun duka. Mereka saksi perjalanan kehidupan saia, tempat menumpahkan berember-ember rasa baik itu manis, asam atau asin. Ohoo... lebay mode : on. Sama tosshie aku akan betah berjam-jam, mau main game, ngetik sesuatu, baca ebook Fathi Yakan or Sayid Quthb dkk. Pulpen sama kertas biasa jadi sansak untuk menghilangkan kebegahan atau mengabadikan kesenangan. Coret-coret bikin sket or bentuk apapun itu. Menyenangkan..

8.   Hujan, Bintang, Senja dan Temaram
Pokoknya sukaa.... titik..

================================

Tugas ke empat : Pay it forward to 8 bloggers that i have recently discovered.
Dan selanjutnya, saia akan meneruskan award blog ini ke delapan orang, yaitu :
1. Shuchan yang tri nya lagi bermasalah.. 
4. L
7. Enny

Tugas terakhir : Contact those blogger and tell them about their awards.
Sipplah... mulai hubungin orangnya satu satu yaa... Brangkat !!!


0 comments

Balado Cumi Bala Bala end Tumis Long Bean

19 Mei 2011

Kamis.. Iya ini hari Kamis, adeknya brangkat jam 06.30 pagi. Fu fu fu, harus masak pagi pagi sekali.. Seperti biasa setelah melakukan ritual dini hari, saia lari ke warung Ayu.. Saia udah ga selingkuh lagi lho.. Cuma tadi ad Ibu-ibu yang agak gmn gituu.. Yasudahlah, mari kita mulai masak-masaknya

Balado Cumi Bala bala

  • 1 ons cumi kering, di rendam semalaman sampai membesar. Cuci bersih dan potong-potong 1.5 cm, ga percis 1.5 cm jg ga papa, masak kan ilmunya cm kirologi
  • 7 cabe merah, 2 bawang merah, 1 cm jahe, 1/2 tomat merah
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 gelas air
  • gula dan garam secukupnya
Eksekusi time :
  • Haluskan cabe merah, bawang merah, jahe dan tomat
  • Panaskan 3 sdm minyak dan tumis bumbu halus dan daun jeruk
  • Setelah harum, masukkan cumi dan balatentaranya
  • Beri 1 gelas air dan bolak balik hingga airnya menyusut
  • Jangan lupa dicicipin ya
Nah, sekarang kita buat sayurnya.. Tumis Long Bean
  • Kacang panjang dua ribu di petas-petasin kira-kira 3 cm
  • 2 bawang merah, 2 bawang putih, 1 cabe merah
  • 2 lembar daun salam, 1 cm lengkuas geprek
  • 1/2 buah tomat sisa si cumi ^ ^
  • gula dan garam secukupnya
Actionnya :
  • Rajang bawang merah putih dan cabe
  • Panaskan 3 sdm minyak dan tumis bumbu, masukkan daun salam dan lengkuas, tumis hingga harum
  • Masukkan kacang panjang. Beri gula dan garam suka suka
  • Kalau kacang panjangnya udah mulai matang, masukin tomat dan coba cicipin lagi. Kalau ad yg kurang ya ditambahin aj.
  • Dan taraa... Inilah dia..
Balado Cumi Bala Bala  end Tumis Long Bean



0 comments

Rendang Ayam dan Hatinya sekalian

Senin, 9 Mei 2011

Kemarin Ahad sengaja pengen masak Soto Ayam yang diajarin mba Yuyun, namun karena saia tidak hidup sendiri. Adeknya pengen makan rendang, lhaa.. udah beli ayam. Yaudah jadiin rendang ayam aja deh. Niatnya rendang ayam ini mau dipake untuk sahur, tapi ternyata saia berhalangan, akhirnya adeknya sajja yang sahur. Saia hanya menyiapkan untuknya dan menyiapkannya juga untuk bekal makan siang hari ini. Dan kita mulai tata caranya, Halah.. (doh)

Bahan bahan :

  • Satu ekor ayam
  • 5 buah ati ampela
  • 6 kentang
  • 1 sdm ketumbar
  • 10 cabe merah, kalau mau lebih pedas tambahkan sajja cabenya. Berhubung adek punya riwayat maag dan bapak ga suka pedas maka cabenya 10 aja cukup ^ ^
  • 7 bawang merah
  • 5 bawang putih
  • 1.5 butir kemiri di sangrai
  • 1 ruas jahe
  • 2 cm kunyit
  • 3 batang lengkuas
  • 3 batang serai
  • 2 lembar daun kunyit
  • 3 lembar daun salam
  • 5 lembar daun jeruk
  • 2 mangkuk santan dari 1 butir kelapa, kalau mau buat rendang daging. Info sedikit, untuk 0.5 kg daging diperlukan 1 kelapa yang cukup tua.
  • garam secukupnya
Eksekusi  :
  • Cuci bersih ayam dan hati ampela, lumuri jeruk nipis agar mereka tidak amis dan daging ayam agak keras
  • Kupas kentang dan potong menjadi 4 bagian
  • Haluskan ketumbar, cabe merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, kunyit dan lengkuas. Tambahkan 1 sdm garam
  • Campur bumbu halus berserta ayam di dalam wajan. Masukkan santan dan tata ati ampela serta kentang diatas ayam
  • Ehm, wajan saia terlihat tumpah. Tapi tak apa.. Panaskan kompor dan masak hingga santan habis
  • Selesai deh.. Dan taraaa... Inilah dia
Rendang Ayam dan Hatinya sekalian


0 comments

I care so much about you







I care about you more than I say
And that caring and that feeling have a meaning
that is more precious
And more special to me than I can explain
And let me try to tell you this

Saying I care means..

That I'll always do everything I can to understand
It means that I'll never hurt you
It means that you can trust me
It means that you can tell me what's wrong
It means that I'll try to fix what I can
That I'll listen when you need me to hear

And that even you most difficult moment
All you have to do is say the words
And your hand and my hand won't be appart
It means that whenever you speak to me
Whether words or spoken through a smile or through a tea
I'll listen with my heart
I do care about you in a very special way


** ada di pembatas buku hadiah dari !@#$%^& rahasia ^ ^ v


 
;