0 comments

Ketika Ujian-Nya Memikatmu

Apa kau akan merengek-rengek kepada-Nya meminta kembali sesuatu yang nyaris halal untukmu?

Apa kau akan meratap-ratap kepada-Nya memohon perulangan untuk kehidupan kedua?

Apa kau akan mengiba-iba kepada-Nya mengharap penyegeraan kesembuhan orang kau cinta?

Apa rengekan, ratapan dan pengibaanmu dapat menyelesaikan semuanya? Ah, setidaknya itu akan membuatmu sedikit lebih sadar eksistensimu sebagai pengharap dan hanya Allah lah satu-satunya tempat kau berharap. Kau masih perlu berusaha, berusaha dan kau akan kuat.




Dalam hidup ini, ujian yang datang dalam berbagai macam jelmaan; fitnah, bala, dan musibah harus dihadapi dengan jiwa tenang dan besar.  Dalam suroh At Taubah ayat 51, Allah berfirman:
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."
Tidak ada satupun musibah yang terjadi kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah bagi makhluknya. Jangan pernah berpikiran bahwa orang beriman lepas dari masalah, kadang kala Allah ingin menguatkan iman dan ingin menguatkan aspek tarbiyah dengan cara memberikan ujian. Pernah dengar filosofi “semakin tinggi pohon semakin kencang pula angin yang menerpa”. Begitu pula dengan iman, semakin tinggi tingkatan iman seseorang, maka semakin besar pula ujian yang Allah SWT berikan.

Setiap insan akan terukur kekuatan ruhiyahnya bila sudah dibenturkan dengan masalah. Mereka yang hidup di pesantren belum tentu ruhiyahnya bagus. Wajar, karena mungkin peluang untuk bermaksiat sedikit atau sangat kecil. Beda dengan mereka yang hidup di luar lingkungan pesantren, dimana dihadapkan pada kondisi yang tidak terkondisikan.

Orang akan dikatakan ruhiyahnya bagus, memiliki ketahan aspek-aspek tadzkiyatun nafs  yang baik ketika dia mengoptimalkan ibadah, memahami sunatullah dalam hidup dan setelah itu dibenturkan dengan masalah. Saat mengalami tribulasi dakwah sangat tinggi, setiap menemui masalah akan kembali kepada Allah dengan melakukan ibadah. Sementara itu tarbiyah quraniyah terus berjalan. Ketika dibenturkan problem dakwah, ditabrakkan dengan penegakan amar maruf nahi munkar, dihadapkan dengan masalah keluarga, masalah ekonomi, setiap dibenturkan masalah selalu kembali pada Allah dan melakukan tadzkiyatun nafs. Seperti pisau, diasah digunakan, diasah digunakan. Jika diasah hanya untuk disimpan, buat apa diciptakan pisau.

Semua manusia berkeinginan tidak menemui masalah, punya keinginan hidup bahagia, tidak pernah sakit, hidup kecukupan, rejeki banyak dan berkah. Tapi kehendak Allah tidak demikian. Takdir Allah tetap berjalan. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang hamba Mu’min yang ditimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan sebagaimana yang diperintahkan Allah, ”Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami kembali kepada-Nya, ya Allah berilah pahala dari musibahku dan gantilah aku dengan hal yang lebih baik darinya,” kecuali pasti Allah akan memperkenankannya” (HR Muslim)
Ketika kita mengalami masalah, kembalilah kepada Allah, mintalah pertolongan pada-Nya. Ketika hendak mendapatkan pertolongan maka jadikanlah Allah sebagai partner, senantiasa bersama Allah. Barang siapa yang bertaqwa, dan tawakal kepada Allah, yang menjadikan Allah sebagai partner maka masalah itu akan selesai. Lantas, bagaimana caranya untuk mendapatkan pertolongan Allah?

Pertama, adalah dengan do’a. Do’a adalah salah satu sarana ibadah kepada Allah. Bahkan Allah memuji sebagian hamba-Nya dengan firman-Nya: ”Dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan cemas.” (QS. Al Anbiya: 90). Dan  do’a yg paling bagus adalah dalam sholat. Langkah kedua, adalah dengan sabar. “La tahzan, innallaha ma'ana. Janganlah engkau bersedih, sungguh Allah bersama kita”. Kita menghadapi problem kehidupan tidak sendirian. Tapi bersama Allah, Ketiga adalah dengan memahami sunatullah. Tidak ada satupun ceritanya manusia beriman tidak diuji oleh Allah. Allah tidak akan pernah mengingkari janjinya. Janji Allah pasti akan terjadi pasti akan terlaksana kalau seseorang miliki ketsiqohan, tsiqoh kepada Allah.

Ketika semua telah diupayakan, tempat kembali kita adalah meminta kepada Allah SWT. Kita sebagai hamba yang lemah yang tidak memiliki apapun, Yang Maha Kaya hanyalah Allah SWT, Yang Maha Memiliki sesuatu hanyalah Allah SWT, Allah itu adalah Maha Kaya dan kita hanyalah hamba yang fuqoro, hamba yang miskin, karena sekaya apapun makhluk dalam harta sesungguhnya ia berada dlm keadaan fakir. Kita butuh Allah SWT. Tidak ada satu waktu terlewatkan tanpa membutuhkan Allah. Fitrahnya muncul saat kita menghadapi masalah dunia apalagi masalah akhirat. 'Alaa kulli haal ..

Sesungguhnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran dan kemudahan itu bersama kesulitan. Selesaikanlah dengan sabar. Sabar dalam bertindak dan sabar dalam menjalani qadha-Nya. Bila diberi musibah, hendaknya kau lebih senang, karena bersabar dalam kesenangan lebih berat daripada bersabar terhadap musibah. Kuatkan hatimu dengan sabar, taslim (menerima) dan ridha kepada qadha Allah SWT. 

Bila kau mencintai Dia yang mengasihimu, maka cintailah apa yang diperbuat-Nya untuk dirimu, “Luka tidak akan terasa sakit jika engkau ridha bukan?”
"Dengan nama Allah bagi diriku, hartaku dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku ridha atas keputusanMU dan berilah aku berkah pada apa saja yang telah ditetapkan untukku. Sehingga aku tidak menginginkan disegerakan apa yang telah Engkau tunda dan tidak menginginkan penundaan apa yang telah Engkau segerakan "(HR. Ibnu Suni)








gambar di ambil dari sini makasih ya puch ^ ^
0 comments

Muhasabah dalam Do'a Istiftah

Sebagaimana hadits dari ِAli bin Abi Thalib ra:

عَنْ عَلِيِّ ابْنِ أَبِى طَالِبٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ الله صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا ابْتَدَأَ الصَّلاَةَ الْمَكْتُوْبَةَ قَالَ: وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِى لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ 


Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa Rasulullah saw biasa ketika memulai sholat wajib berkata:”Saya hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan hanif/lurus dan berserah diri, dan tidaklah saya termasuk orang-orang yang menyekutukan Alloh swt. Sesungguhnya, sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah aku persembahkan untuk Alloh yang menguasai seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan yang demikian itu aku diperintahkan dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri.” (HR Al-Baihaqy II: 8)


Lafadz do'a istiftah yang dirawikan oleh perawi kuat  seperti Imam Muslim, Ahmad dan Tirmidzi dan dishahihkan oleh Ali bin Abi Thalib adalah do'a istiftah yang saya baca dalam sholat sunah ataupun fardhu adalah: 


Allahu Akbaru kabiraw walhamdu lillahi kathiraw wasubhanallahhi bukratau waasila. Wajjahtu wajhia lillazi fataras sama wati wal ardha hanifam muslimaw wama ana minal musyrikin. Inna sholati wanusuki wamahyaya wammamati lillahi rabbil'alamin. La syarikalahu wabiza lika umirtu wa ana minal muslimin.

.:.:.:.:.:.:.:.:.:.


Allah Maha Besar sebesar-besarnya.
Dan puji-pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya.
Dan maha suci Allah siang dan malam. Kuhadapkan mukaku, kepada yang menjadikan langit dan bumi, aku cenderung lagi berserah kepada Allah dan bukanlah aku dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku kuserahkan hanya pada Allah Tuhan seru sekalian alam. Sekali-kali tidaklah aku menyekutukanNya. Dan dengan demikian aku ditugaskan, dan aku adalah dari golongan orang-orang Muslim (Islam).


Do'a istiftah adalah do'a awal sebagai pembuka munajat kita kepada Allah. Dalam konsep  Tadzkiyatun Nafs terpadu intisari dari Ihya 'Ulumuddin yang disusun oleh Sa'id Hawwa, seorang da'i pendobrak, mengemukakan betapa mudahnya bagi orang yang lalai untuk menggerak-gerakan lisannya dengan bacaan-bacaan tanpa mengandung ujian dari segi amal dan  perbuatan, tetapi yang dimaksudkannya sekadar huruf yang terucapkan. Sementara itu, ia tidak menjadi ucapan bila tidak mengekspresikan apa yang ada di dalam hati, dan ia tidak menjadi ekspressi jika tidak disertai dengan kehadiran hati.

Cara untuk menghadirkan hati, salah satunya adalah dengan memahami dzikir dan bacaan dalam shalat. Sehingga dengan begitu, hati telah terlebih dahulu menyerap nilai-nilai yang terkandung dalam dzikir, kemudian lidah melayani hati untuk menerjemahkannya. Nah, sebagai awalan mari kita memahami dzikir dan bacaan dalam shalat yaitu do'a istiftah. 

“Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan semua langit dan bumi.” 
Wajah yang dimaksudkan bukan wajah lahir, karena wajah lahirmu hanya engkau hadapkan ke arah kiblat, tetapi hati yang denganya engkau menghadap kepada Pencipta semua langit dan bumi. Perhatikanlah apakah wajah dan hatimu menghadap kepada angan-angan dan berbagai obsesinya di rumah dan pasar, mengikuti syahwat, ataukah menghadap kepada Pencipta semua langit? Jangan sampai pembukaan munajatmu itu dusta dan palsu. Wajah itu tidak akan menghadap kepada Allah kecuali dengan memalingkannya dari selain-Nya. Berjuanglah segera untuk mengarahkannya kepada-Nya. Jika engkau tidak mampu melakukannya terus-menerus maka hendaklah ucapanmy jujur dan benar adanya.

Bila engkau mengucapkan, “... hanifan musliman” (berlaku lurus dan memberi keselamatan), maka hendaklah terbayang dalam benakmu bahwa orang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin terselamat dari gangguan lidah dan tangannya. Jika tidak demikian maka engkau dusta. Berjuanglah untuk berlaku demikian di masa yang akan datang, dan sesalilah berbagai kondisi buruk dimasa lalu.

Bila engkau mengucapkan, “Dan aku tidak termasuk orang-orang Musyrik,”  maka ingatlah dalam benakmu akan kemusyrikan yang tersembunyi, karena firman Allah 
“Barangsiapa mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah melakukan amal yang shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhan-Nya.” (QS. Al-Kahfi : 110)
Ayat di atas turun berkenaan dengan orang yang beribadah dengan tujuan mencari ridha ALLAH DAN PUJIAN MANUSIA. Berhati-hatilah dari kemusyrikan ini dan hendaknya engkau merasa malu di dalam hatimu jika engkau menyatakan tidak termasuk orang-orang musyrik tetapi engkau tidak terbebas dari jemusyrikan ini, karena istilah kemusyrikan ini berlaku pada yang sedikit dan banyak.

Bila engkau mengucapkan, “Hidup dan matiku untuk Allah” maka ketahuilah bahwa ini merupakan keadaan seorang hamba yang tidak memiliki dirinya dan menjadi milik Tuannya. Jika ucapan itu muncul dari orang yang keridhaan, kemarahan, berdiri, duduk semangat hidup dan rasa takutnya dari kematian karena perkara-perkara dunia maka hal itu tidak sesuai sama sekali ucapannya.

Shalat adalah kunci hati. Di dalam shalat terungkap berbagai rahasia kalimat. Semuanya adalah hak bacaan, hak dzikir dan tasbih. Dan hendaknya kita menjaga suasana haibah dalam bacaan dengan membaca secara tartil dan tidak terlalu cepat, karena cara baca seperti ini memudahkan untuk perenungan. Semoga kita, terutama saya sendiri, dapat memperbaiki shalat kita secara terus-menerus. Aamin.


ref : Tadzkiyatun Nafs, Sift Sholat Nabi, Fiqh Sunah 1





0 comments

Tiga Ribu Lima Ratus

Tiga ribu lima ratus itu, tiga lembar kertas seribuan dan satu koin lima ratusan.
Tiga ribu lima ratus itu, tiga koin seribuan dan satu koin lima ratusan.
Tiga ribu lima ratus itu. tujuh koin lima ratusan.
Tiga ribu lima ratus itu, satu lembar lima ribuan dan kembalian satu lembar seribuan ditambah satu koin limaratusan..

Tiga ribu lima ratus itu, biaya yang harus dibayarkan jika saia naik bus Transjakarta diatas jam 07.00 WSS (waktu shelter setempat). Yup, dengan tiga ribu lima ratus, saia bisa menyusuri ruas-ruas protokol Jakarta mulai dari koridor satu hingga sepuluh, mulai dari Ancol sampai Ragunan. Dari Monas sampai ke Kota.  

Tiga ribu lima ratus itu sering diucapkan ketika penumpang tidak mau menaiki bus bila bus terlihat penuh, padahal masih ada space untuk banyak orang. "Bayar tiga ribu lima ratus mau sepi, naik taksi aja Bu." Kalimat ini bisa dikeluarkan dari mulut penumpang lain yang kesal atau petugas bus transjakarta yang jengkel.

Tiga ribu lima ratus itu, uang yang menggenapkan salary petugas transjakarta dalam satu bulan. Jangan dilihat tiga ribu lima ratusnya, tapi lihat kelipatannya. Namun, satu lipat tiga ribu lima ratus pun kalau tidak ada ya, tidak genaplah salary yang diterima para petugas transjakarta.

Tiga ribu lima ratus sangat berharga, sama seperti lima ratus yang dapat saya tukarkan dengan sebungkus lada di tukang sayur, atau satu batang gerry cokolatos rasa coklat kacang.

Tiga ribu lima ratus.. yang mengantarkan saya pergi ke bilangan Sudirman setiap pagi dan tiga ribu lima ratus pula yang mengembalikan saya ke baiti jannati..


gambar diambil dari sini.


0 comments

Inspiration Award


Eh, sebenernya udah dpt award ini lama dari mamshan sm adeknya Indah Apsari. Tapii karena satu dan banyak hal baru bisa diselesaikan hari ini. Duh, maaf ya mam.. maaf adeknya.. Nah ini penampakan AWARD nya.. 



Nah ini, tugas dari blog award kali ini..  


1.Thank and link back to the person that awarded this to you.
   Jazakillah khairan katsiran untuk mamshan dan adek Indah Apsari.. (cozy)


2.Give the award to 10 blogs which are all inspiring in their own ways.
Humm, aku ndak tau ini boleh apa enggak, soale daku kasih lagi ke yang memberi awardnya ke aku.. Boleh ya.. Pliss., Karena blog award ini diberikan kepada orang yang menginspirasi maka, daku berikan award ini kepada orang yang menginspirasi lah.. (doh, kosakata makin ancur). Ya sudah.. blog ini saya berikan dengan penuh rasa takzim kepada..
Alhamdulillah.. selesaiii.. ^ ^





2 comments

Heal and you will be healed,

Heal and you will be healed, Give and you will receive.

Penggalan lirik yang sangat menyentuh dari nasyid yang berjudul Healing, nasyid yang diambil dari album terbaru Sami Yusuf, Wherever You Are. Pertama kali mendengar nasyid ini di blognya teman multiply, dan saya langsung jatuh cinta dengan liriknya. Kemudian ditenggang waktu sholat Jumat ini, saya coba cari videonya. Dan goctha.. saya mendapatkannya..



Lirik:
It’s so hard to explain, What I’m feeling, But I guess it’s ok
Cause I’ll keep believing, There’s something deep inside
Something that’s calling
It’s calling you and I, It’s taking us up high to

(**)
Healing, a simple act of kindness brings such meaning
A smile can change a life let’s start believing
And feeling, let’s start healing

Heal and you will be healed, Break every border
Give and you will receive, It’s Nature’s order
There is a hidden force, Pulling us closer
It’s pulling you and I, It’s pulling us up high to
(**)

Hearts in the hand of another heart and in God’s hand are all hearts
An eye takes care of another eye and from God’s eye nothing hides
Seek only to give and you’ll receive
So, heal and you will be healed
==================================================
Healing adalah panggilan untuk menghidupkan kembali aspek kepedulian manusia, kesempatan untuk membela semua harapan terbaik seseorang tentang diri sendiri, dan tentang kemanusiaan. Hal ini adalah suatu usaha untuk menghormati tindakan-tindakan kecil kebaikan. Nasyid ini merupakan penghargaan untuk mereka yang mengorbankan dan melakukan kebaikan ketika berada pada masa-masa sulit.

Kebaikan adalah salah satu cara penyembuhan diri sendiri dan orang lain. Perbuatan baik yang kita lakukan akan membawa kebaikan untuk orang lain dan diri kita. Jika kita pernah memegang tangan orang yang kita cintai, menatap bening kedua matanya saat mereka membutuhkan kita, dan berada di sana untuk menguatkan mereka, mendukung mereka sepenuh hati. Maka mereka akan ada disamping kita saat kita terpuruk dalam kesedihan mendalam. Mendukung kita dengan penuh ketulusan.

Alangkah baiknya, jika kita tolong menolong dengan rasa ikhlas selanjutnya lupakan jangan pernah meminta pamrih. Biarlah Allah yang membalasnya dengan sesuatu yang tidak pernah diduga-duga. Pun, setelah menerima kebaikan, berikanlah senyuman sebagai wujud rasa terima kasih. Karena dengan senyuman mampu memberikan kesembuhan. Karena senyum anda berarti untuk sesama.

“Adakah sihir yang dibolehkan?” - “ Ada, yaitu senyummu kepada saudaramu.”

" A smile Can Change a life "

itulah pesan inti dari sebuah syair Healing. Saat saya sedih dan tak berdaya, saya hanya menatap kedua mata bunda saya. Beliau tersenyum dan itulah yang membawa kekuatan saya terkumpul kembali. Sejenak saya teringat hadits pendek dengan pemaknaan yang sangat mendalam.

'Tabassumuka fi wajhi 'akhika shodaqoh.'
Artinya: senyummu dihadapan saudaramu adalah shodaqoh (HR. Bukhari).

Dalam hadis ini Nabi mengajarkan bahwa senyuman kita kepada saudara kita adalah shodaqoh. Bahkan Nabi mengajarkan kita agar memberikan senyuman untuk semua orang termasuk orang yang pernah menyakiti hati kita. Membalas keburukan dengan keburukan adalah hal yang biasa namun membalas keburukan dengan keindahan tentunya sesuatu yang luar biasa.

Senyum adalah tindakan amal, senang berbagi dan peduli terhadap orang lain serta meningkatkan rasa mencintai dan dicintai dan bukti dari kepedulian terhadap sesama. Senyum dan berterima kasih merupakan suatu usaha untuk menghormati kebaikan-kebaikan walaupun itu dalam skala yang kecil. Dengan senyuman, Insya Allah kita dapat menyentuh hati orang dan mendorong mereka untuk menjadi lembut.

Begitulah bila semua disambut dengan senyuman, kesadaran membimbing kita untuk menjumpai taman keindahan. Di taman keindahan ini kita hidup dalam keseharian dengan penuh senyuman.

Mari kita bayangkan. Saat bangun tidur kita tersenyum, sarapan pagi bersama keluarga penuh canda dan senyuman, dalam bekendaraan, di angkutan umum, bertemu orang lain selalu tersenyum, bekerja disertai dengan senyuman. Pulang ke rumah bertemu keluarga disambut dengan senyuman, menjelang tidur disertai dengan senyuman,,

Dan saat ini membaca tulisan ini, tersenyumlah ^ ^

Apa yang kau rasakan sekarang?? Merasa lebih baik kah..

Itulah makna senyuman yang diajarkan Nabi SAW.. sebab senyuman membuat jiwa kita menjadi penuh kelembutan dan kedamaian.

Let's start HEALING n SMILING ^ ^

Terima kasih, telah menyempatkan diri di sini.. :)
=======================================================

The Story of the Healing Song secara lengkap
 
;