0 comments

Carrotian Corncista

12 April 2011

Waa, udah lama ndak posting bekel makan siang. Maaf, maaf, maaf, saia kehabisan ide untuk masak, abis bekel yang dibawa sudah dibuat postingannya, dari dapa dobel dobel, ya ndak usah diposting aja. ^ ^ v

Oke, hari ini masak tumis sayur-sayuran. Subuhnya kelewat, masa bangunnya jam 05.15 et dah, itu juga dibangunin sama adeknya. Dia berbisik di telinga saya, "Mba, subuhnya udah lewat, mau msak apa hari ini". Kyaa... kedip kedip sebentar, ngumpulin nyawa, minta tolong adeknya untuk belanja dan langsung kabur ke kamar mandi, sholat deh.. (doh) parah iki.. Nah, abis adeknya pulang dari belanja kita mulai masak-masaknya

Bahan dan bumbu :

  • Setengah bawang bombay potong melintang
  • 2 butir bawang putih, geprek dan cincang kasar
  • 1 sdt lada butir, haluskan
  • 4 batang wortel, kupas dan potong menyerupai korek api
  • 2 buah jagung, diseset sampai bonggolnya bersih
  • 1 ikat daun bawang, potong-potong 1 cm
  • 5 buah bakso dan 1 bungkus sosis (isi 3) iris tipis tipis
  • 1 buah tomat, potong jadi 6
  • Garam secukupnya
Eksekusi time :
  • Panaskan 5 sdm minyak, tumis bawang putih hinggga harum.
  • Masukkan bawang bombay, bila bawang bombaynya mulai layu masukkan bakso
  • Kalau baksonya agak berubah warna, masukin wortel
  • Oseng-oseng sebentar end masukin jagung sama sosisnya
  • Kasih garam dan tumis lagi. Masukkan daun bawang dan irisan tomat, campur mereka. Masakan ini ndak bisa ditinggal-tinggal karena sosisnya bisa lengket di wajan. Maklum masih pake wajan ga anti lengket hehehe...
  • Yang sabar ya menumisnya..
  • Dan taraa.. Inilah dia..
Carrotian Corncista


0 comments

Legend of the Guardians: The Owls of Ga'Hoole

.: To The Sky :.


Picture paints a thousand words,
So take a breath of mist and mystery,
And don't look back!

Birdseye view, awake the stars 'cause they're all around you,
Wide eyes will always brighten the blue,
Chase your dreams, and remember me, speak bravery,
'cause after all those wings will take you, up so high,
So bid the forest floor goodbye, as you brace the wind and,
Take to the sky... 
You take to the sky..


4 comments

Because You are My * * * * *






My Oath To You

When you are sad ... I will dry your tears
When you are scared ... I will comfort your fears
When you are worried ... I will give you hope
When you are confused ... I will help you cope
And when you are lost .. And can't see the light
I shall be your beacon ... Shining ever so bright
This is my oath ... I pledge till end
Why you may ask? 


Because you're my friend

= = = = = = = = = = = = = = =

Hi, thanks to you ya !!
0 comments

Tali yang tiga lembar itu tak suang-suang putus

Imam Syahid  Hasan Al Banna berkata,

Wahai Ikhwan, Persatuan dan ikatan kalian adalah senjata utama, ia adalah senjata yang paling ampuh yang kalian miliki, maka jagalah persatuan itu, senantiasalah berada dalam barisan jamaah, jangan kalian berselisih dengan saudara-saudara kalian dalam sebuah permasalahan, jangan sampai kalian terpisah dikarenakan urusan-urusan yang sepele dan oleh kebimbangan yang mematikan.”

“Hendaklah kalian saling mencintai satu sama lain. Jagalah selalu persaudaraan dan kesatuan, karena ia merupakan rahasia kekuatan dan penentu keberhasilan kalian. Teguhlah dalam prinsip, sampai Allah membukakan Al Haq di antara kalian dan di tengah kalian. Dia-lah sebaik-baiknya pembuka (pemberi kemenangan).  Dengar dan taatilah qiyadah (pemimpin) kalian dalam kondisi sulit maupun mudah, dalam keadaan giat ataupun malas. Itulah syiar dan simbol fikrah kalian dan mata rantai hubungan di antara kalian.”

===================================

Dari sekian lembar sejarah yang tertoreh hanya Sirah Nabi Muhammad SAW sajalah yang  merupakan sejarah yang paling murni, pembahasan mengenai beliau yang menjadi suri tauladan takkan pernah habis. Akhlak, sepak terjang dan strategi beliau dapat dikaji dalam Sirah Nabawiyah Murabakfury atau Manhaj Haraki Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban atau buku-buku lainnya. Dan ini kita coba kembali menekuri sebuah kisah yang sarat dengan hikmah, semoga dapat menjadi tadzkiroh untuk kita. Baik, sekarang kita coba melompat mundur pada lintasan waktu dan membawa kita pada bai’at Aqabah kedua.

Pada bai’at yang disebut dengan Bai’atul Harbi atau bai’at perang, saat Barra’ bin Ma’rur masih berbicara dengan Rasulullah, Abul Haitsan bin Taihan menukas dan berkata kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, kami terikat oleh suatu perjanjian dengan orang-orang Yahudi dan perjanjian itu akan kami putuskan! Kalau semuanya itu telah kami lakukan, kemudian Allah memenangkan Anda, apakah Anda akan kembali lagi kepada kaum Anda dan meninggalkan kami?’ Mendengar pertanyaan itu Rasulullah tersenyum, kemudian berkata, ’Darah kalian darahku; negeri kalian negeriku; aku dari kalian dan kalian dari aku. Aku akan berperang melawan siapa saja yang memerangi kalian dan aku akan berdamai dengan siapa saja yang berdamai dengan kalian..’

Abul Haitsam bin Taihan seorang muslim yang agung menyampaikan satu masalah penting sebelum bai’at, masalah yang memang harus disampaikan secara terus terang dan gamblang. Abul Haitsan bin Taihan menyadari bahwa pemutusan perjanjian dengan Yahudi berarti menabuhkan genderang perang terhadap mereka. Apabila Rasulullah berlepas diri dari mereka (kaum Anshar) dan kembali ke Mekkah maka hal ini berarti membiarkan kaum muslimin dibantai oleh Yahudi.

Jika Abul Haitsam ra. saja berhak mendiskusikan masalah tersebut kepada Rasulullah, maka pimpinan dimuka bumi manakah, betapapun tingginya, yang tidak boleh ditanya? Pemimpin manakah dimuka bumi ini yang kebal terhadap kritik?

Dari hal tersebut, kita dapat belajar bahwa hendaklah setiap prajurit dalam gerakan Islam mengetahui bahwa ia punya hak untuk menyampaikan sanggahan semacam ini kepada pimpinan jika pimpinan tersebut menarik diri dari pertempuran dan membiarkan mereka kelojotan sendiri. Berhak bertanya atas hal yang dapat menerangkan pikirannnya. Karena, setiap darah yang ditumpahkan atas perintah pimpinan akan diminta pertanggungjawabannya kepadanya pada hari kiamat, mengapa darah itu ditumpahkan? Mengapa ia tidak melindunginya? Mengapa dan mengapa lainnya?

Apakah jawaban Sayyidul Khalqi (Rasulullah SAW) kepada prajurit Ibnu Taihan?
Rasulullah SAW menjawab : “Darah kalian darahku; negeri kalian negeriku; aku dari kalian dan kalian dari aku. Aku akan berperang melawan siapa saja yang memerangi kalian dan aku akan berdamai dengan siapa saja yang berdamai dengan kalian..”

Betapa kemuliaan seorang pembicaraan antara seorang qiyadah dan jundi terekam di episode ini. Qiyadah (pemimpin) adalah bagian dari basis, sebaliknya basis adalah bagian dari pimpinan. Mereka saling menyatu serta sama dalam kesusahan dan kesenangan. Darah mereka sama, nasib mereka sama, derita mereka sama, beban mereka juga sama. Rasulullah SAW telah mengutarakan kesiapannya, padahal beliau sebagai pihak pemimpin yang diajak berdiskusi, untuk melancarkan peperangan kepada siapa saja yang memerangi prajuritnya dan berdamai dengan siapa saja yang memerangi prajuritnya.

Abul Haitsam telah melontarkan sanggahan secara manhaji dan syar’i, tidak dengan liar dan mengacau. Ini berarti dalam gerakan yang tertata rapi, kritik, sanggahan dan koreksi harus disampaikan melalui saluran-saluran yang syar’i dan struktural, bukan secara individual dan dengan cara mengacau dimana setiap prajurit memperturutkan hawa nafsunya. Saluran-saluran syar’i dan struktural dalam gerakan Islam sekarang ini tercermin dalam majelis syuranya. Ialah yang mewujudkan gambaran kritik syar’i dan konstruktif tersebut. Ialah yang “mengadili” pimpinan, mendiskusikan masalah, dan menyampaikan catatan-catatan dari bawah kepadanya. Sedangkan, pimpinan berkewajiban menjawab semua pertanyaan, menanggapi semua usulan. Dengan demikian, terjalinlah kekuatan, leutuhan, dan kesinambungan tanzhim.

Hendaknya engkau memberikan cintamu kepada para mujahid dari relung hati yang paling dalam dan memberikan masukan nasehat kepada mereka dengan buah pikiran yang jernih. Dengan begitu, Allah Swt. telah mencatat pahala untuk engkau dan telah melepaskanmu dari tanggung jawab. Janganlah sekali-kali engkau menjadi orang selainnya, sehingga hatimu akan dikunci dan dituntut dengan sepedih-pedihnya siksa.

Semoga Allah berkenan memberikan taufiq kepada kita atas apa yang dicintai dan  diridhai-Nya,  membimbing  kita  untuk  meniti  jalan  mereka  yang  terpilih  dan mendapatkan petunjuk, menghidupkan kita dengan kehidupan orang-orang yang punya 'izzah dan sejahtera, serta mematikan kita dengan kematian para mujahid dan syuhada. Sesungguhnya, Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.


* source : Manhaj Haraki, Sirah Nabawiyah, RPIM
catt :
Tali yang tiga lembar itu tak suang-suang putus : bila kita bersatu pasti lebih kuat.
0 comments

Sop Daging Sajja

1 April 2011

Sudah berganti bulan yo.. Cepat sekali waktu berlari. Hari ini Rani bawa bekel Sop Daging Sajja, kalau penasaran dengan hewan yang bernama Sajja jangan tanya saia coz saya juga belum pernah dengar hewan yang bernama Sajja. Maksudnya Sop Daging Sajja adalah saya masak Sop Daging tok, ndak ada yang lain-lain. Biar cepet gitu kamsudnya, lagi juga adeknya lagi sakit eyut. So masaknya yang ndak pake cabe-cabean dulu deh. Biasa, setelah melakukan ritual Shubuh, saia pergi ke Mama Bagus *hmm, ini sudah keberapa kalinya aku selingkuh dari Ayuk. Ah sudahlah, setiap orang kan punya rezekinya masing-masing, kalau arahnya bukan dari saia pastinya ada orang lain. Kan yang mengatur Allah, saia hanya perantara, ya tho? Kita mulai aja ya..

Bahan dan bumbu :

  • Daging Sapi 1 bungkus, harganya Rp. 12.000,00
  • Sayur Sop seharga Rp. 2.000,00 dengan permintaan tidak pake kol, karena adek saia yang pertama punya penyakit maag dan bisa kambuh kalau makan kol. Menghindari lebih baik dari mengobati bukan
  • 1 bungkus makaroni
  • 3 butir bawang merah, 2 butir bawang putih
  • 1 sdt lada
  • Gula dan garam sesukanya
Eksekusi time:
  • Daging sapi dipotong dadu, cuci bersih dan direbus dengan 1.5 lt air
  • Sambil nunggu air mendidih kita kupas-kupas dan potong-potong wortel, kentang dan siangi buncis, daun bawang dan seledri, lalu potong-potong. Cuci bersih semuanya
  • Cuci makaroni dan rendam di air biasa
  • Kalau air kaldu yang isinya daging sudah mendidih masukkan wortel, kentang, buncis
  • Rajang bawang merah dan haluskan bawang putih, lada dan garam
  • Panaskan wajan, tumis bawang merah dengan 2 sdm minyak Bimoli * ihiy, bawa merk. Eh bener deh, Bimoli awet banget. Kalau bawangnya sudah harum, masukkan bumbu halus tadi ke dalam sayur
  • Masukkan pula makaroni nya. Dan potongan daun bawang seledri
  • Sambil nungu mendidih lagi, kita mandi aja dulu. See you bentar ya sayur
  • Usai mandi dan sudah rapih, cek sayurnya.. Rasain rasa sayurnya, bila kekurangan or kelebihan sesuatu, tambahkan gula, garam dan lada sesukanya
  • Tunggu sebentar
  • Dan taraa.. Inilah dia..
Sop Daging Sajja


 
;