Terinspirasi dari mba tiwi and mama shan-shan yang bikin bubur kacang ijo diwaktu saia ngeburuh dikantor, saya jadi kangen sama bubur kacang ijo dan pengen. Apa hubungannya inspirasi sama kangen yah? Ah sudahlah, mungkin kesambet mama shan-shan end mba tiwi.
Jadi, pas hari ahad tuh hujan deres. Kami bertiga (saia dan adek-adeknya) ndak bisa berpetualang kemana-mana. Akhirnya adeknya pada bobok. Saia juga ikut bobo' sih, tapi sebentar. Abis itu bangun and mau ngasih surpes adek-adeknya. So, I go to Bang Udan (nama warung lho). Padahal nama penjualnya bukan Udan, dia adeknya bang Udan, tapi namanya sopo saia ndak tau. Hehehe.. Oke.. oke.. Panjang amat yah awalannya. Sekarang mulai ke bahannya ajah :
- Bubur kacang ijo 250 gram, harganya Rp 4.500,00 beli di Bang Udan
- Gula merah 125 gram, harganya Rp 2.500,00
- Air banyak banget
- Garam secukupnya
- Vanilli 2 bungkus
- 5 cm jahe, digeprek
- Santan kara yang harganya Rp. 2.500,00
- Daun pandan biar wangi
Cara mengeksekusinya begini :
- Cuci bersih kacang ijonya, lalu masukkin ke rice cooker. Mangap saya mau ngirit gas * tapi ga ngirit listrik ^ ^
- Tambahkan air hingga level ketinggian airnya 1.8 lt
- Masukkan gula jawa dan garam. Tutup rice cooker n then rebus hingga airnya menyusut
- Setengah jam kemudian, cek en ricek burjonya. Kalau airnya dah mau habis n kacangnya masih berbentuk kacang, tambahkan airnya. Saia sukanya burjo yang benyek yang udah ga berbentuk kacang ijo jadi airnya nambah deh
- Masukkan vanilli, jahe, dan daun pandan.
- Setelah satu jam, cek lagi. Kalau saya tambah air lagi ples santan. Pokoknya saya buat kacang ijonya mecah end ga berbentuk, lalu rebus sampai airnya menyusut.
- Dan taraa.. Inilah dia
Green Peanut Porridge
0 comments:
Posting Komentar